KESELARASAN PIKIR DAN LAKU ADALAH TANDA TAAT KEPADA ALLAH
Dipublikasikan pada 04 Februari 2023
2 min baca

Bacaan: Markus 7:1-8

“Perintah Allah kamu abaikaan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Mrk. 7:8)

Apakah Yesus mengabaikan adat istiadat Yahudi dan budaya manusia? Apakah Yesus mengabaikan kebersihan dalam menjalani hidup keseharian? Perikop ini tidak mengemukakan hal tersebut.

Beberapa orang Farisi dan ahli Taurat mempersoalkan Yesus yang tidak hidup menurut adat istiadat dan agama. Namun, sebenarnya mereka sedang melakukan permainan kalimat. Mereka menggiring persepsi orang lain yang mungkin sedang mendengarkan perdebatan tersebut. Mereka menggiring persepsi sehingga tampak seolah-olah Yesus mengabaikan adat istiadat dan kebersihanan. Yesus mengetahui gaya bahasa mereka adalah untuk menjatuhkan-Nya. Karena itu, Ia menghardik mereka dengan keras: “orang-orang munafik!” Jika Yesus tidak mengajarkannya, tidak berarti Ia mengabaikan, menolak, atau menentang hal itu. Pada sisi lain, Yesus mengajarkan hal yang lebih penting daripada itu dan esensial dalam ketaatan kepada Allah.

Salah satu tantangan besar umat beriman adalah bersikap konsisten antara pikir dengan laku, berpendapat dan tampilan. Tantangan ini terjadi ketika diperhadapkan dengan hal yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinan yang belum dikaji dan dibuktikan. Mereka yang jatuh ke dalam sikap inkonsistensi lantas membenarkan diri, baik dengan memelintir ayat maupun menyalahkan orang lain. Firman Tuhan menjadi pengingat bahwa keselarasan pikir dan laku adalah tanda ketaatan kita kepada Allah.

DOA:

Ya Allah, bimbinglah saya untuk terus menyuarakan kebenaran secara tulus antara pikir dan laku. Amin

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca