MEMBEBASKAN KORBAN KEKERASAN
Dipublikasikan pada 01 Februari 2023
2 min baca

Bacaan: Rut 3:1-13; 4:13-22

“Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.” (Rut 3:5)

Respons Rut terhadap perkataan Naomi, mertuanya, melambangkan ketidakberdayaannya akan kekerasan psikis yang dialaminya. Representasi adat waktu itu janda, seperti Rut, akan mengalami kesulitan finansial, material, dan hidupnya. Karena itu, Naomi menyuruh Rut untuk mendekati Boas. Naomi memanfaatkan kesendirian Boas dan ketidakberdayaan Rut. Naomi menyuruh Rut menyelinap ke pembaringan Boas. Rut mengalami kekerasan karena tidak dapat mengelak permintaan Naomi.

Untung, Boas tahu bahwa Rut bukan hanya butuh perlindungan, melainkan seorang perempuan baik. Sehingga, respons Boas adalah menjaga Rut. Di hadapan para tua-tua, Boas berusaha keras menikahi Rut dengan menebus tanah milik pusaka suaminya. Boas bukan hanya menebus Rut dari kekerasan yang dialaminya, melainkan membebaskannya sehingga Rut menjadi berkat karena keturunan yang dilahirkannya.

Nilai hidup beriman bukan hanya untuk kesalehan individu. Nilai hidup beriman memanggil kita untuk membebaskan mereka yang terkungkung oleh kekerasan. Banyak anak terkungkung menuruti ambisi orangtuanya; murid terkungkung aturan sekolah yang tidak mendidik; masyarakat dilecehkan warna kulitnya; pekerja dihina profesi dan pekerjaannya; pencari perlindungan dijatuhkan martabatnya; dan manusia dipermalukan keterlahirannya. Mereka adalah korban kekerasan. Terhadap mereka, kita dipanggil untuk memuliakan.

DOA:

Kami berdoa bagi mereka yang mengalami kekerasan, baik fisik, mental, verbal, maupun psikis. Kiranya Engkau melindungi. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca