MEMEGANG JANJI
Dipublikasikan pada 19 Januari 2023
2 min baca

Bacaan: 1 Samuel 1:1-20

Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya:

“Aku telah memintanya dari pada TUHAN.” (1Sam. 1:20)

Merawat dan memenuhi janji bukan perkara mudah. Ada banyak orang yang gagal dalam memenuhi janji, baik di dunia kerja, pelayanan, sampai dalam kehidupan keluarga. Godaan untuk tidak setia selalu menghantui. Apalagi, manusia dalam sisi kemanusiaannya mudah untuk melupakan dan berubah atau berpaling dari apa yang sebelumnya dijanjikan.

Teks Alkitab hari ini mempersaksikan keteguhan iman dan janji seorang Hana. Perempuan yang semula dihina karena kemandulannya, ditegakkan kepalanya oleh Allah. Doa permohonan dan janji yang ia sampaikan dengan air mata sampai di telinga Tuhan. Tuhan mengabulkan permohonannya. Seorang anak yang dimintanya diberikan. Karena itu, putranya itu dinamai Samuel. Dalam duka, juga di dalam suka ketika diberikan seorang putra, Hana tetap mengingat Tuhan. Bahkan, nazarnya untuk membawa anak itu ke dalam rumah Tuhan untuk melayani Tuhan seumur hidupnya digenapi oleh Hana. Perempuan hebat ini mewariskan kepada setiap pembaca keteguhan hati dan kesetiaan pada janji dalam kerapuhannya sebagai manusia.

Kita yang hidup di masa kini harus bisa belajar dari seorang Hana. Belajar memegang janji. Bukankah kita juga hidup karena janji Tuhan? Sebagaimana Tuhan setia memegang janji, kita pun harus belajar merawat dan memenuhi janji. Janji dalam pelayanan, janji dalam pekerjaan, juga janji dalam keluarga. Cara terbaik memegang janji adalah dengan memenuhinya.

REFLEKSI:

Banyak orang merasa sulit memegang janji. Namun, meyakini dan menghidupi janji bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dijalani.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca