ALLAH MENGAMPUNI ORANG YANG MENGAKUI
Dipublikasikan pada 06 Februari 2023
2 min baca

Bacaan: 2 Raja-raja 22:3-20

“... oleh karena engkau menyesal ... di hadapan TUHAN ...

matamu tidak akan melihat segala malapetaka ....” (2Raj. 22:19-20)

Orang baik terbukti melalui sikap baiknya. Pikirannya tertuang untuk merancang perbuatan baik dan aksi kebaikan. Perasaannya tercurah dalam simpati, empati, dan belas kasih. Tenaganya terlihat di dalam tindakan baik. Namun, orang baik dapat terjatuh ke dalam dosa atau perbuatan buruk.

Raja Yosia, menurut penulis 2 Raja-raja, adalah orang baik. Ia memberikan “bantuan langsung tunai” [uang yang dikelola para imam] untuk membayar para tukang yang bekerja memperbaiki Bait Allah yang sudah rusak dan perlu renovasi. “Berikanlah uang itu kepada para tukang bangunan, tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan, sebab mereka bekerja dengan jujur,” demikian dipesankan Yosia melalui Safan. Ketika renovasi sedang berlangsung, para tukang menemukan gulungan kitab. Isi kitab itu menegur raja-raja dan rakyat Israel, bukan hanya Yosia, tentang dosa mereka kepada TUHAN. Yosia mungkin tidak bersalah, tetapi sejarah menyatakan ia termasuk di dalam keberdosaan kepada TUHAN. Karena itu, Yosia mengoyakkan pakaiannya dan segera meminta petunjuk Allah. Yosia mewakili rakyat dan para pemimpin Israel menyesali dosa kaum leluhur yang menentang TUHAN.

Banyak dosa yang kini menjadi luka batin bangsa kita. Ini terjadi karena kita tidak pernah mengakui kesalahan para pendahulu terhadap rakyatnya. Firman hari ini mengingatkan bahwa Allah berkenan akan sikap orang yang mengakui dan menanggung dosa historis.

DOA:

Ya Allah, ajarilah kami merendahkan diri di hadapan-Mu dengan mengakui perbuatan salah di masa lalu. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
11 Orang Membaca