MENJADI RELEVAN
Dipublikasikan pada 01 Januari 2023
4 min baca

Bacaan: Matius 25:31-46

Selamat Tahun Baru!

Jemaat terkasih, memasuki tahun 2023 kita akan menjumpai berbagai hal baru yang tidak terduga. Hari esok menjadi tidak pasti, yang pasti adalah hari ini hidup tidaklah mudah. Sebab itu, sejak era 1990-an, dalam dunia kepemimpinan bisnis ada istilah VUCA untuk menggambarkan keadaan dewasa ini. VUCA adalah akronim untuk Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (V = Perubahan cepat dan tidak stabil, U = Penuh ketidakpastian, C= Kerumitan, dan A= Membingungkan). Jangan khawatir, sebab setiap memasuki tahun yang baru bukankah kita juga selalu menjumpai berbagai hal tidak terduka sebelumnya?! Alkitab pun mencatat berbagai kisah tokoh yang hidupnya berat, sebut saja Yusuf yang dibuang ke Mesir, Daud yang dikejar dan hendak dibunuh Saul, Petrus disalib terbalik, Paulus dicambuk, Yohanes dibuang ke Patmos, dan Tuhan Yesus yang disiksa hingga disalib untuk menyelamatkan kita.

Mengapa jangan khawatir? Sebab di tengah ketidakpastian, kekhawatiran dan ketakutan kerap membawa orang pada upaya-upaya untuk mengetahui rahasia masa depan melalui berbagai ramalan, prediksi, ataupun perhitungan ketat keilmuan. Seakan-akan mereka dapat mengelak dan menyelamatkan diri dari berbagai bencana kalau mereka mampu mengetahui rahasia masa depan. Padahal pusat bencana yang menyebabkan seluruh bangunan kehidupan seseorang menjadi roboh adalah ketidak konsistenannya dalam memelihara dan memperjuangkan prinsip serta nilai-nilai kebenaran Kerajaan Allah di tengah situasi buruk sekalipun.

Dalam memelihara dan memperjuangkan nilai kebenaran Kerajaan Allah, kita harus senantiasa bersedia dibarui oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebab, Alkitab memberi kita kesaksian ternyata ada banyak orang yang merasa telah hidup benar dengan melakukan berbagai hal demi nama Tuhan Yesus dan merasa diberkati-Nya dengan berbagai karunia, tetapi ternyata nilai dan iman yang mereka lakukan dianggap tidak memadai oleh Tuhan Yesus Kristus. Kepada yang demikian Yesus berkata dalam Matius 7:23 “…Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Di sini Yesus menolak bangunan iman orang yang merasa diri benar dan diberkati sebab motivasi utama mereka bukanlah melakukan kehendaklah melainkan demi kepentingan dan kemuliaan diri sendiri. Mereka tidak peduli dan tidak mengasihi sesama yang lemah dan menderita. Mereka pun kesulitan dan mengajukan pertanyaan, “Tuhan bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?”

Maka, di awal tahun baru ini, marilah kita membarui/ membangun ulang terlebih dahulu seluruh kehidupan kita yang mungkin juga berisi pembenaran diri kita. Agar kita dimampukan untuk menata ulang bahkan membangun ulang kualitas hidup beriman yang makin sesuai di hadapan Tuhan. Semakin kita dimurnikan oleh Kristus, maka kita akan semakin dimampukan untuk memiliki karakter kepedulian Kristus dan menjadi Relevan. Kepedulian Kristus akan menjadi penggerak bagi kita untuk hidup menjadi relevan (/berkat) bagi sesama yang menderita atau tertindas bahkan menjadi berkat bagi masyarakat sekitar yang meski berbeda namun sama-sama memiliki perjuangan yang serupa dengan kita dalam zaman yang VUCA. Kepedulian Kristus akan memberi kita kreativitas untuk merawat persekutuan dengan penuh kasih melalaui cara-cara yang relevan. Kepedulian Kristuslah yang akan memberi kita keteguhan beradaptasi terus menerus dan kekokohan mengarungi berbagai krisis dan persoalan hidup yang mungkin datang.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
20 Orang Membaca