ALLAH BUNDA
Dipublikasikan pada 28 Desember 2022
2 min baca

Bacaan: Yesaya 49:13-23

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (Yes. 49:15)

Ada sebuah pepatah yang dimodifikasi menjadi, “Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak jalan-jalan”. Pepatah ini hendak mengingatkan bahwa tidak seperti cinta kasih seorang anak yang kerap tidak disertai dengan komitmen sungguh-sungguh, cinta kasih seorang ibu tidaklah demikian. Cinta kasih seorang ibu dilandaskan pada komitmen yang sangat dalam. Ibu senantiasa mengasihi anaknya apa pun juga pertaruhannya, bahkan nyawanya sendiri. Seorang ibu tak kenal menyerah pada anaknya, meskipun sang anak mungkin telah berulang kali melukai hatinya. Itulah cinta kasih seorang ibu.

Jika banyak orang cenderung menggambarkan Allah sebagai seorang bapa, Nabi Yesaya di sini justru menggambarkan Allah sebagai seorang ibu. Seperti seorang ibu yang selalu mengasihi anaknya, demikian pula halnya dengan Allah. Bahkan, meskipun kita sering melupakan Allah dan hidup menurut jalan kita sendiri seperti anak kecil yang belum mengenal rasa tanggung jawab, Allah tidak melupakan kita. Ia senantiasa mengingat kita. Komitmen-Nya tak pernah lekang oleh waktu dan tak pernah luntur oleh dosa kita. Allah bahkan mengatakan, “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku.” Artinya, tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa menghapus kita dari ingatan Allah.

Kita sudah terpatri di telapak tangan Allah untuk selamalamanya. Karena itu, di masa-masa sesulit apa pun juga kita perlu untuk selalu mengingat bahwa kita memiliki seorang Bunda yang tidak pernah melupakan kita, yaitu Allah.

DOA:

Ya Tuhan Sang Bunda, kami bersyukur karena Engkau tidak pernah menghapus kami dari ingatan-Mu. Ajar kami setia kepada-Mu. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca