LAWAN IRI HATI DAN MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI
Dipublikasikan pada 03 Februari 2023
2 min baca

Bacaan: Yakobus 3:13-18

Jika kamu ... iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran! (Yak. 3:14)

Salah satu pesan Yakobus dalam surat kepada jemaat adalah tentang iri hati dan mementingkan diri sendiri. Biasanya, seseorang iri hati kepada teman dekat, kerabat, atau saudara. Kedua hal tersebut adalah manusiawi. Tidak normal rasanya, apabila ada seseorang tidak merasa iri hati melihat hidup teman dekat atau saudara lebih beruntung, berhasil, dan bahagia. Namun, semua orang tahu bahwa iri kepada orang lain adalah memalukan. Tak heran, begitu iri, muncul sikap “mempertahankan” diri, yakni mementingkan diri sendiri. “Aku tidak ingin terlihat iri, maka aku tidak peduli akan hidup dan nasibnya,” begitulah pertahanan diri. Rasa iri hati dan sikap mementingkan diri sendiri ini dapat juga mengenai kita.

Firman Tuhan melalui Yakobus mengingatkan: “Janganlah memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran.” Artinya, kita harus melawan rasa iri hati dan sikap mementingkan diri sendiri.

Apa yang harus dilakukan untuk melawan rasa iri dan sikap mementingkan diri sendiri? Pertama, kendalikan diri dengan menepis sikap mempertahankan kenyamanan dengan ketidakpedulian. Hiraukan dan akuilah dengan tulus bahwa orang lain lebih beruntung daripada kita. Akuilah hal itu sebagai kebenaran dalam keadilan Tuhan. Kedua, jalanilah hidup sendiri dengan merasa cukup dan bersyukur atas segala yang kita miliki. Kita bermasalah dengan diri sendiri [menjadi iri] adalah karena hanya melihat kelebihan orang lain, bukan hal yang kita miliki.

DOA:

Ya Tuhan, saya ingin mengubah iri hati dan ketidakpedulian dengan mensyukuri berkat-Mu. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
8 Orang Membaca